Sejarah dan Perkembangan HTML
HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa markup standar untuk dokumen yang dirancang untuk ditampilkan di browser web. Sejak diperkenalkan pertama kali, HTML telah mengalami sejumlah revisi dan peningkatan. Berikut adalah sejarah dan penjelasan singkat dari setiap versi HTML:
-
HTML v1.0
: Versi pertama HTML ini adalah pionir dari perkembangan HTML. HTML versi 1.0 ini sudah mampu mendukung peletakan gambar pada dokumen tanpa adanya wrapping, heading, hypertext, paragraph, cetak tebal dan miring pada penulisan teks. -
HTML v2.0
(24 November 1995): HTML versi 2.0 adalah pionir dari web interaktif seperti yang Anda temukan saat ini. Dibandingkan dengan versi pertama, struktur HTML lebih tertata rapi dan mampu menampilkan form dokumen. -
HTML v3.0
: Di versi 3.0, HTML sudah bisa dipergunakan untuk meletakkan tabel dan gambar. Fitur terbaru dari HTML 3.0 juga mampu untuk mendukung penggunaan rumus matematika pada dokumennya. -
HTML v3.2
(14 Januari 1996): HTML versi ini adalah pembaruan dari versi 3.0. Hingga saat ini, jenis HTML ini adalah yang paling sering dipergunakan. -
HTML v4.0
(18 Desember 1997): HTML versi 4.0 menambahkan banyak fitur baru dan peningkatan terhadap versi sebelumnya. -
HTML v4.01
(5 Mei 2000): HTML versi 4.01 adalah revisi minor dari HTML 4.0 dan memperbaiki beberapa bug dan masalah. -
HTML v5.0
(28 Oktober 2014): HTML5 adalah versi terbaru dan paling canggih dari HTML. HTML5 menambahkan banyak fitur baru untuk membantu web developer, seperti elemen baru, atribut baru, perilaku API baru, dan set of teknologi yang memungkinkan lebih banyak aplikasi web yang lebih kompleks untuk dijalankan di browser.
Perbedaan Antara HTML dan XHTML
HTML dan XHTML adalah dua jenis bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:
-
Aplikasi: HTML merupakan aplikasi dari SGML (Standard Generalized Markup Language), sementara XHTML adalah aplikasi dari XML (eXtensible Markup Language).
-
Penulisan: HTML tidak sensitif terhadap huruf besar atau kecil, sementara XHTML membutuhkan semua tag dan atribut ditulis dalam huruf kecil.
-
Penutupan Tag: Dalam HTML, beberapa elemen (seperti
<br>
,<img>
, dan<input>
) tidak memerlukan tag penutup. Namun, dalam XHTML, semua elemen harus ditutup. Jika elemen tidak memiliki konten (seperti<br/>
atau<img/>
), mereka harus ditutup dalam tag itu sendiri. -
Struktur Dokumen: XHTML memiliki sintaks yang lebih ketat dan membutuhkan struktur dokumen yang lebih rapi dibandingkan dengan HTML. Misalnya, XHTML membutuhkan deklarasi DOCTYPE dan namespace XML.
-
Kesalahan Sintaks: Browser cenderung lebih toleran terhadap kesalahan sintaks dalam HTML. Sebaliknya, XHTML memiliki penanganan kesalahan yang lebih ketat.
-
Atribut: Dalam HTML, beberapa atribut dapat disederhanakan. Misalnya,
checked
dapat digunakan alih-alihchecked="checked"
. Namun, dalam XHTML, atribut harus selalu memiliki nilai dan nilai tersebut harus selalu diapit oleh tanda kutip. -
Namespace: XML, dan oleh perpanjangan XHTML, mendukung penggunaan namespace, yang memungkinkan tag dari berbagai sumber digabungkan dalam satu dokumen. HTML tidak mendukung fitur ini.
Secara umum, XHTML dirancang untuk menjadi versi HTML yang lebih bersih dan ketat, dengan tujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan fleksibilitas.
Sumber Artikel